Jenis-jenis kodok dan katak

 

Kodok tegalan

 

Kodok Tegalan

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan:

Animalia

Filum:

Chordata

Kelas:

Amphibia

Ordo:

Anura

Famili:

Ranidae

Genus:

Fejervarya
Bolkay, 1915

Spesies:

F. limnocharis

Nama binomial

Fejervarya limnocharis
(Gravenhorst, 1829).

Kodok tegalan memiliki nama ilmiah Fejervarya limnocharis (Gravenhorst, 1829). Nama lokalnya ialah kodok tegalan atau kodok sawah; terkadang ada pula yang menyebutnya bancet, nama yang tidak tepat. Kodok ini menyebar luas mulai dari Jepang di utara, India di barat, kepulauan Indonesia sebelah barat sampai ke Flores.

Ciri-cirinya

Hewan ini merupakan kodok kecil, bertubuh pendek dan berkepala meruncing. Panjang kodok jantan sekitar 30-50 mm, yang betina sampai dengan 60 mm.

Punggung berwarna cokelat lumpur, dengan bercak-bercak gelap simetris; terkadang membentuk huruf W atau H di sekitar belikat. Pada beberapa hewan bercampur dengan warna hijau atau kehijauan, kemerahan, keemasan, atau memiliki garis vertebral putih.

Perut dan sisi bawah tubuh putih. Pada kodok jantan, kerap terdapat pola huruf M kehitaman di dagu, di atas kantung suara yang berwarna daging. Sisi samping tubuh dan sisi belakang paha dengan bercak-bercak hitam serupa doreng. Tangan dan kaki dengan coreng-coreng hitam. Bibir berbelang hitam.

Kulit punggung dengan lipatan-lipatan memanjang tak beraturan, seperti pematang seperti deretan bintil panjang, atau seperti bukit-bukit kecil memanjang. Sepasang lipatan kulit berjalan dari belakang mata, melewati atas timpanum (gendang telinga), hingga ke bahu. Kaki berselaput setengahnya, setidaknya satu (pada jari keempat: dua) ruas paling ujung bebas dari selaput renang. Bintil metatarsal sebelah dalam berbentuk oval dan menonjol; sementara metatarsal luar membulat dan rendah, kebanyakan malah hanya serupa bintik kecil.

Kebiasaan

Kodok yang kerap ditemukan di sawah, lapangan berumput, tegalan, hutan jati dan di kebun-kebun karet. Juga kerap ditemukan di tepi-tepi saluran air, tiba-tiba berloncatan ke air apabila akan terpijak kaki. Terkadang, kodok ini tersesat hingga ke halaman rumah.

Kodok tegalan umumnya ditemukan mengelompok (clumped) di lapangan. Pada malam-malam berhujan, kodok-kodok ini berbunyi bersahut-sahutan serupa paduan suara. Wak-wak-wak-wak-wak.. agak lemah bergetar.

 

 
Copyright © 2008 by AYAZ CAEM